Selasa, 04 Agustus 2015

Misteri Batu Bleneng (Tol Cipali)



Bismillahirrahmanirrahim...

Menurut Barometer Pekan Ini dalam tayangan Liputan 6 SCTV, sejak 13 Juni - 18 Juli 2015 sudah terjadi 55 kecelakaan di Tol Cipali (12 tewas, 11 luka berat, 52 luka ringan, kerugian 818 juta).

Beberapa pendapat yang muncul di masyarakat:
  • batu bleneng adalah markas jin sehingga tidak bisa dipindahkan dan memakan banyak korban
  • fasilitas rest area belum selesai keseluruhan (perbandingan 1:4) sehingga pengemudi kelelahan dan merasakan kantuk tak tertahan, akhirnya terjadi kecelakaan
  • trek tol cipali lurus dan halus sehingga banyak pengemudi yang melampaui batas kecepatan maksimal dan menggunakan bahu jalan, akhirnya terjadi kecelakaan

Pendapat kedua dan ketiga rasanya masuk akal bagi penulis. Solusinya insyaAllah dengan melengkapi fasilitas tol dan mematuhi peraturan berkendara.

Nah, pendapat pertama tersebut harus disikapi dengan tepat, apalagi sebagai seorang muslim, supaya kita tidak terjebak dalam dosa syirik. Lalu bagaimana solusinya menurut islam? Apakah islam mengajarkan cara memindahkan batu???

"Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. As-Saff: 1)


Pertama, kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di bumi pun tunduk patuh kepada Allahul Azizul Hakim, termasuk batu bleneng. Untuk itu, hanya kepada Allah seharusnya kita mengharap pertolongan sehingga salah jika kita menuhankan batu. Misal: berdo'a kepada batu, melakukan ritual untuk meminta kekayaan dari batu, atau sekadar percaya bahwa batu tersebutlah yang menyebabkan kematian. Hal yang berkaitan dengan akidah ini perlu kita luruskan bersama.

Kedua, kita harus belajar dari kisah yang disampaikan Nabi Muhammad saw terkait cara menggeser batu. Yap! Bahkan 1400 tahun lalu Nabi Muhammad saw sudah menyampaikan solusinya. Hebat kan islam? Siapa dulu penciptanya??? :-)

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallaahu 'anhuma, dia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang (yang hidup sebelum kalian) berangkat (ke suatu tempat) hingga mereka terpaksa harus menginap di sebuah gua, lalu memasukinya. Tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung hingga menutup rongga gua tersebut. Lalu mereka berkata: ’sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanyalah dengan (cara) berdoa kepada Allah melalui perbuatan-perbuatan yang shalih’ (maksudnya: mereka memohon kepada Allah dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling ikhlas diantara yang mereka lakukan).

Salah seorang diantara mereka berkata: ’Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari itu aku mendapatkan keduanya telah tertidur, lantas aku memeras susu seukuran jatah minum keduanya, namun akupun mendapatkan keduanya tengah tertidur. Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Akhirnya, aku tetap menunggu (kapan) keduanya bangun -sementara wadahnya (tempat minuman) masih berada di tanganku- hingga fajar menyingsing. Barulah keduanya bangun, lalu meminum jatah untuk mereka. Ya Allah, jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada.’ Lalu batu tersebut sedikit bergeser tetapi mereka belum bisa keluar (karena masih sempit)."

Nabi bersabda lagi: "Yang lainnya (orang kedua) berkata: ‘Ya Allah, aku dulu mempunyai sepupu perempuan (anak perempuan paman). Dia termasuk orang yang amat aku kasihi, pernah aku menggodanya untuk berzina denganku tetapi dia menolak ajakanku. Akhirnya pada suatu tahun, dia mengalami masa paceklik, lalu mendatangiku dan aku memberinya 120 dinar dengan syarat dia membiarkan apa yang terjadi antaraku dan dirinya. Dia pun setuju hingga ketika aku sudah menaklukkannya, dia berkata: 'takutlah kepada Allah dan sungguh tidak halal bagimu mencopot cincin ini kecuali dengan haknya (pernikahan)'. Aku merasa takut dan tidak tega untuk melakukannya. Akhirnya, aku berpaling darinya (tidak memedulikannya lagi) padahal dia adalah orang yang paling aku kasihi. Aku juga, telah membiarkan (tidak mempermasalahkan lagi) emas yang telah kuberikan kepadanya. Ya Allah, jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada.’ Lalu batu tersebut bergeser lagi tetapi mereka tetap belum bisa keluar (karena masih sempit)."

Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda lagi: "Kemudian orang ketiga pun berkata: ‘Ya Allah, aku telah mengupah beberapa orang pekerja, lalu aku berikan upah mereka, kecuali seorang lagi yang tidak mengambil haknya dan pergi (begitu saja). Kemudian upahnya tersebut, aku investasikan sehingga menghasilkan harta yang banyak. Selang beberapa waktu, dia pun datang sembari berkata: 'wahai ‘Abdullah, berikan upahku!' Aku menjawab: 'unta, sapi, kambing dan budak, semua yang engkau lihat itu adalah upahmu.' Dia berkata :'wahai ‘Abdullah! jangan mengejekku!'. Aku menjawab: 'sungguh, aku tidak mengejekmu'. Lalu dia mengambil semuanya dan memboyongnya sehingga tidak menyisakan sesuatupun. Ya Allah, jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajahMu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada.’ Lalu batu besar tersebut bergeser lagi sehingga mereka pun bisa keluar untuk melanjutkan perjalanan." (HR. Muttafaqun ‘alaih)



Tuh saudara-saudara kita sudah ada yang berdo'a kepada Allah di sekitar batu bleneng. Yuk kita sama-sama berdo'a kepada Allah dengan amal sholih kita dalam masalah apapun. Semoga Allah menggeser batu bleneng dan melindungi kita dari dosa syirik. Allahumma aamiin. Wallahu a'lam...

Sumber:
http://tv.liputan6.com/read/2271030/barometer-pekan-ini-mengusir-petaka-di-tol-cipali
http://stat.fajarnews.com/images/2015/07/08/3334209030_p.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6dU_z6-8vI9ngToJjAVRx_jabpnhfQ8E6QpdjU3NigcPo-2QysNG-WAy5xnptAnMZ90m8GPs3lGGpBT2HYyjHrGDCkSFT2YARg_HXUsjmBGFXtDoa7vSlzbKEDkqZ_DXMTkLyF0Cdvow/s1600/BATU+BUKIT+SALAM2.jpg
http://abuayaz.blogspot.com/2011/02/kisah-3-orang-yang-terkurung-dalam-gua.html