Sabtu, 13 April 2013

Berprasangka Buruk Memang Tidak Boleh, Tapi...




Suatu pagi di asrama UICCI Umraniyah. Jum'at pagi tepatnya. Seperti biasa, setiap jum'at pagi seluruh kelompok belajar fiqih dengan Abi masing-masing.
*dalam bahasa turki, Abi berarti kakak laki-laki

Singkat cerita, selesai belajar fiqih, ditutup dengan membaca surat Al Fatihah masing-masing.
Namun, ada seorang murid yang baru beberapa detik diinstruksikan untuk membaca Al Fatihah tapi dia sudah langsung ngajak murid lain ngobrol.
Ketika ditanya oleh murid lain apakah dia membaca Al Fatihah, dia menjawab dengan marah bahwa dia sudah baca.
Hampir terjadi pertikaian saat itu karena dia merasa difitnah. Dia menganggap murid lain telah berprasangka buruk kepadanya.

"Berprasangka buruk memang tidak boleh, tetapi membuat orang lain berprasangka buruk kepada kita itu Lebih Tidak Boleh." (Abi Taufik)


Wallahu a'lam...

Bekasnya Masih Ada



Ada seorang anak yang memiliki kebiasaan buruk, mengejek teman.

Akhirnya sang ayah menasihatinya...
Ayah: Nak, mulai sekarang kalo kamu mengejek temanmu, kamu tancapkan paku di pagar kayu depan rumah.
Anak: Iya ayah :)

Hari pertama, ada sekitar 15 paku yang ditancapkan sang anak. Semakin hari sang anak semakin lelah yang berarti intensitas mengejek sang anak berkurang.


Sang ayah kembali menasihati...
Ayah: Nak, sekarang kalo kamu punya niat untuk mengejek temanmu tapi tidak jadi kamu lakukan, kamu cabut paku yang ada di pagar.
Anak: Oke sip yah :)

Semakin hari, sang anak semakin bisa mengendalikan kebiasaan buruknya hingga paku-paku yang tadinya menancap sekarang sudah habis.


Ayahnya bersyukur...
Ayah: Alhamdulillah sekarang kamu sudah bisa menghilangkan kebiasaan burukmu :), sekarang sudah tidak paku di pagar. Sekarang coba kamu perhatikan pagar tersebut! Adakah yang berbeda?
Anak: Iya alhamdulillah ayah :). Hmm, ada yang berbeda yah, pagar itu menjadi rusak akibat paku yang pernah aku tancapkan.
Ayah: Seperti itulah nak, ketika kamu mengejek seseorang kemudian meminta maaf kepadanya, masih ada sakit pada hati orang tersebut. Bekas itu tidak hilang nak. Bekasnya Masih Ada.


Wallahu a'lam...

sumber: Abi Ilham

Mimpi Bertemu Presiden RI B.J. Habibie

Minggu, 7 April 2013

Pagi hari setelah sholat subuh dan sarapan, tidak seperti biasa saya tidur lagi karena sedang sakit.
Ada yang spesial dari tidur kali ini, saya bermimpi bertemu dan berpelukan dengan tokoh yang saya kagumi, Prof. DR. Ing. B.J. Habibie atau biasa disebut Mr. Crack dalam dunia internasional.
Sebelum tidur memang saya mengingat kisah beliau ketika sakit di Jerman, beliau menulis surat yang isinya bersumpah untuk mengabdi pada bangsa Indonesia. Saya benar-benar terinspirasi sampai akhirnya terbawa mimpi.

Di dalam mimpi saya bertemu beliau dan bermaksud untuk memeluknya, tetapi beliau menolak.
Beliau bertanya, Anda siapa?

Sebuah jawaban dari saya membuat beliau tersenyum :)

"Saya adalah pemuda yang mencintai Indonesia dan insyaAllah akan membangun Indonesia bersama teman-teman seperjuangan. Terima kasih atas kontribusi Bapak selama ini. Do'akan kami pak! InsyaAllah kami akan selalu mendo'akan Bapak."

Akhirnya kami pun berpelukan dan beliau meninggalkan saya dengan gaya jalan yang khas.

Mimpi itu benar-benar seperti nyata dan berkesan untuk saya khususnya.
Apalagi jika saya mimpi bertemu Rasulullah saw. (aamiin) pasti rasanya lebih luar biasa.


Dalam buku yang pernah saya baca, ketika mendapat panggilan untuk mengabdi pada bangsa Indonesia, hal pertama yang beliau lakukan adalah mengumpulkan sebanyak-banyak pemuda yang mencintai bangsanya dan memiliki visi yang sama dengan beliau.


Berikut adalah nama teman-teman seperjuanganku yang cinta Indonesia dan memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia:
  1. Sona Ardhyan
  2. Ahdi Nur Fitrianto
  3. Panji Hidayatullah
  4. Sigit Priyo Sanyoto
  5. Muhammad Jabbar Al Basith
  6. Deni Yudi Prasetyo
  7. Chairul Umam
  8. Isal Mawardi
  9. Feri Ardi Kurniawan
  10. Muhammad Harry Kurniawan
  11. Muhammad Fajar Nasikhin
  12. Wahyu Pradana
InsyaAllah :)