Sabtu, 13 April 2013

Bekasnya Masih Ada



Ada seorang anak yang memiliki kebiasaan buruk, mengejek teman.

Akhirnya sang ayah menasihatinya...
Ayah: Nak, mulai sekarang kalo kamu mengejek temanmu, kamu tancapkan paku di pagar kayu depan rumah.
Anak: Iya ayah :)

Hari pertama, ada sekitar 15 paku yang ditancapkan sang anak. Semakin hari sang anak semakin lelah yang berarti intensitas mengejek sang anak berkurang.


Sang ayah kembali menasihati...
Ayah: Nak, sekarang kalo kamu punya niat untuk mengejek temanmu tapi tidak jadi kamu lakukan, kamu cabut paku yang ada di pagar.
Anak: Oke sip yah :)

Semakin hari, sang anak semakin bisa mengendalikan kebiasaan buruknya hingga paku-paku yang tadinya menancap sekarang sudah habis.


Ayahnya bersyukur...
Ayah: Alhamdulillah sekarang kamu sudah bisa menghilangkan kebiasaan burukmu :), sekarang sudah tidak paku di pagar. Sekarang coba kamu perhatikan pagar tersebut! Adakah yang berbeda?
Anak: Iya alhamdulillah ayah :). Hmm, ada yang berbeda yah, pagar itu menjadi rusak akibat paku yang pernah aku tancapkan.
Ayah: Seperti itulah nak, ketika kamu mengejek seseorang kemudian meminta maaf kepadanya, masih ada sakit pada hati orang tersebut. Bekas itu tidak hilang nak. Bekasnya Masih Ada.


Wallahu a'lam...

sumber: Abi Ilham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar